Senin, 25 Mei 2009

BAB I

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PERILAKU SOSIAL



A. KONSEP SOSIOLOGI
Hubungan antar individu dengan berbagai kesamaan dan perbedaan akan menimbulkan berbagai fenomena dalam masyarakat, berupa kerjasama dan pertentangan. Hubungan yang senantiasa terjadi juga mengakibatkan berbagai perubahan dalam masyarakat, yaitu berupa kemajuan maupun kemunduran. Masyarakat pada gilirannya akan mempengaruhi individu. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari gejala dan fenomena di atas, yaitu manusia sebagai bagian dari suatu masyarakat.

1. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh Aguste Comte, seorang filsafat sekaligus sosiolog dari Prancis, yang kemudian dikenal sebagai Bapak sosiologi. Dalam bukunya Cours de Philosophie Positive, secara etimologis sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti teman atau sesama dan kata Yunani, logos yang berarti cerita, perkataan atau pembicaraan. Jadi awalnya sosiologi berarti bercerita tentang teman atau kawan (masyarakat).

Beberapa pengertian sosiologi menurut :

  • Pitirim A. Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang :
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misal gejala ekonomi, agama, keluarga dan moral)
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial.
Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
  • Roucek dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
  • William F. Ogburn dan Mayer F. Nikopf, sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
  • J.AA Von Dorn dan C.J Lammers, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
  • Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang berupya memahami tindakan-tindakan sosial.
  • Selo Soemarjan dan Soeleman Soemardi, sosiologi adalah ilmu kemasyaraatan yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial.
  • Paul B. Horton, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk dari kehidupan kelompok.
  • Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
  • William Kornblum, sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
  • Allan Johnson, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagimana pula orang yang terlibat di dalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
  • Ensiklopedi ilmu-ilmu sosial, sosiologi adalah studi lmiah tentang masyarakat dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari kehidupan di dalam masyarakat.
2. Ciri dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri utama yaitu :
a. Empiris
b. Teoritis
c. Kumulaif
d. Nonetis.
Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi juga mempunyai hakikat dan sifat, yaitu :
a. Sosiologi adalah ilmu sosial
b. Merupakan ilmu yang membatasi diri dengan mempelajari apa yang terjadi bukan apa yang seharusnya terjadi.
c. Merupakan ilmu pengetahuan yang murni, bukan ilmu terapan karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak.
d. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan abstrak bukan konkret, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e. Bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya.
f. Merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang digunakannya.
g. Sosiologi merupakan ilmu yang besifat umum, bukan khusus. Artinya sosiologi mempelajari gejala umum yang terjadi dalam masyarakat secara empiris.

3. Objek Study Sosiologi
Objek study sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antar manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan antar manusia tersebut. Adapun unsur-unsurnya yaitu :
1. Sejumlah manusia yang hidup bersama berinteraksi mempunyai perasaan identitas bersama, tujuan bersama, dan sistem norma.
2. Merupakan satu kesatuan.
3. Suatu sistem hidup bersama yang berkebudayaan, ikatan kelompok dan lokalitas.

4. Tokoh Sosiologi
A. Auguste Comte
B. Emile Durkeim
C. Karl Marx
D. Herbert Spencer
E. Max Weber

5. Pendukung Ilmu Sosiologi
A. Metode
Sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala alamiah, khususnya gejala masyarakat. Seorjono Soekanto mengemukakan bahwa pada dasarnya terdapat 2 jenis metode yang digunakan dalam sosiologi yaitu :
1. Metode Kualitatif
Mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka-angka atau ukuran matematis, meskipun kejadian-kejadian itu nyata dalam masyarakat. Metode yang termasuk dalam metode kualitatif adalah:
a. Metode Historis
b. Metode Komparatif
c. Metode Study Kasus
2. Metode Kuantitatif
Penelitian mengutamakan bahan-bahan keterangan atau data dengan angka-angka sehingga gejala yang akan diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, table, dan formula. Termasuk di dalamnya metode statistic.
Di samping metode di atas ada beberapa metode lain yaitu:
1. Metode Deduktif
2. Metode Induktif
3. Metode Empiris
4. Metode Rasional
5. Metode Fungsional
B. Perspektif Sosiologi
Untuk mempelajari sesuatu sebaiknya dimulai dengan membuat asumsi tentang sifat objek yang akan dipelajari. Asumsi-asumsi ini disebut perspektif atau paradigma. Terdapat berbagai perspektif dalam sosiologi:
1. Perspektif Evolusionis
2. Perspektif Interaksionis
3. Perspektif Fungsionalis
4. Perspektif Konflik.
C. Peran Teori Dalam Sosiologi
Teori merupakan hubungan antar fakta atau pengaturan fakta menurut cara tertentu. Teori adalah suatu pernyataan yang menghubungkan antara 2 variabel atau lebih yang telah diuji kebenarannya. Teori mempunyai peran sbb:
1. Rangkuman atau ikhtiar yang telah diketahui atau diuji kebenarannya.
2. Memberikan petunjuk terhadap kekurangan seseorang yang memperdalam pengetahuan di bidang sosiologi.
3. Berguna untuk lebih mempertajam fakta yang dipelajari oleh sosiologi.
4. Berguna mengembangkan sistem klasifikasi fakta dan membina struktur konsep yang penting untuk penelitian.
5. Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan untuk mengadakan proyeksi sosial.
D. Peran sosiologi dalam fenomena sosial budaya
1. Mengidentifikasikan fenomena budaya di masyarakat.
2. Menghadapi fenomena budaya di masyarakat.

B. KONSEP REALITA SOSIAL

Konsep realita sosial mengandung arti kenyataan-kenyataan sosial budaya di sekitar lingkungan masyarakat tersebut, contohnya kamu tinggal di kota X, di sana kamu dapat melihat orang berjualan, di jalan raya melihat orang berlalu lalang, segerombolan anak sekolah berjalan kaki. Itu merupakan kenyataan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat.

1. Masyarakat

Berasal dari bahasa Arab, syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Untuk pemahaman yang lebih luas tentang masyarakat kita akan melihat pendapat bebeapa ahli sosiologi.
  • Emile Durkheim, masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggotanya.
  • Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.
  • J.L. Gillin dan J.P. Gillin, masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasan persatuan yang sama.
  • Max Weber, masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
  • Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut:
1. Manusia hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri dari 2 orang.
2. Bergaul dalam waktu yang lama.
3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
4. Merupakan suatu sistem hidup bersama.
Komponen masyarakat terdiri sebagai berikut:
1. Ada sejumlah orang yang relatif besar jumlahnya
2. Menjadi struktur dan sistem sosial budaya.
3. Berada dalam kawasan tertentu.
4. Berlangsung dalam waktu yang relatif lama ( antar generasi)

1. Sistem sosial

Adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu.
Bagian dari sistem sosial adalah elemen sosial, yang terdiri dari tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu yang saling berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial yang kemudian membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat.

2. Struktur Sosial

Mencakup susunan status dan peran yang terdapat dalam satuan sosial, ditambah nilai dan norma yang mengatur interaksi dan peran sosial. Di dalam struktur sosial terdapat unsur pokok yaitu kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial.

3. Subsistem Sosial

Menurut Talcott Parsons, unsur dalam suatu sistem sosial paling sedikit terdiri dari 4 subsistem, yaitu:
1. Subsistem Kebudayaan
2. Subsistem Sosial
3. Subsistem Kepribadian
4. Subsistem Kelompok Biologis

2. Organisasi Sosial

Adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisasi secara sosial di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti:
a. Kelompok dan perkumpulan.
b. Lembaga.
c. Peran (role)

3. Dinamika sosial
Adalah penelaah tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam fakta-fakta sosial yang saling berhubungan dalam masyarakat. Pembahasannya meliputi:
1. Pengendalian sosial
2. Penyimpangan sosial
3. Mobilitas sosial.
4. Perubahan sosial.

C. MASALAH SOSIAL
Sosiologi umumnya mempelajari gejala/fenomena masyarakat yang normal dan teratur. Akan tetapi gejala sosial yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan juga dipelajari, nah gejala inilah yang dinamakan masalah sosial.
1. Klasifikasi masalah Sosial
Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi 4 yaitu :
a. Masalah sosial dari faktor ekonomis
b. Masalah sosial dari faktor biologis
c. Masalah sosial dari faktor psikologis
d. Masalah sosial dari faktor budaya.
Pengelompokan masalah sosial lainnya adalah berdasarkan hal-hal berikut :
a. Kepincangan warisan fisik diakibatkan oleh pengurangan atau pembatasan sumber daya alam
b. Warisan sosial
c. Kebijakan sosial
2. Kriteria Masalah Sosial
a. Kriteria utama
Unsur utama masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi nyata kehidupan. Tingkat perbedaan tersebut berbeda-beda untuk setiap masyarakat tergantung dengan nilai-nilai yang mereka anut.
b. Sumber masalah sosial
Masalah-masalah sosial tidak hanya berasal dari kondisi atau proses-proses sosial, tetapi juga berasal dari bencana alam, misalnya gempa bumi, banjir, dan kemarau panjang.
c. Penetapan masalah sosial
Penetapan tentang hal mana yang menjadi masalah sosial bisa dilakukan oleh sekelompok kecil individu yang mempunyai kekuasaan dan wewenang.
d. Masalah sosial nyata dan laten
Masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan yang disebabkan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat, dan masyarakat umumnya tidak menyukai kepincangan itu. Masalah sosial laten adalah masalah sosialmyang terjadi dalam masyarakat tetapi masyarakat tidak mengakuinya sebagai masalah di tengah-tengah mereka.
e. Perhatian masyarakat
Suatu kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu menjadi perhatian masyarakat, sebaliknya suatu yang menjadi pusat perhatian juga belum tentu merupakan masalah sosial.
3. Beberapa masalah sosial penting
a. Kemiskinan
b. Kejahatan
c. Masalah remaja
d. Peperangan
e. Pelanggaran norma
f. Kelainan seksual
g. Masalah kependudukan.

2 komentar: